MASIH INGAT SUMANTO KANIBAL, KINI BERULAH LAGI ?

ATA RAKYAT – Indonesia pernah dihebohkan dengan berita Sumanto, yang mencuri dan memakan mayat manusia.

Saat itu, Sumanto mengaku memakan mayat manusia demi mendapatkan kekuatan batin dan supranatural.

Kelakuan Sumanto itu sempat membuat geger hingga banyak orang yang takut padanya.

Atas perbuatan mengerikannya, Sumanto pun dijatuhi hukuman penjara selama 5 tahun.

Namun tepat pada tanggal 24 Oktober 2006, Sumanto pun dinyatakna bebas dari penjara.

Ingat Sumanto Kanibal Pemakan Mayat Manusia?

Kini Kondisinya Miris di Usia yang Semakin Tua

Sayangnya, Sumanto tak lagi diterima di kampung halamannya.

Setelah diusir, Sumanto ditampung di rumah rehabilitas mental Supono Mustajab di Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah.

Menurut pengakuan sang pengasuh, Sumanto kini lebih terawat dan mulai belajar mengenal agama Islam.

Beda saat kondisi pertama kali datang, banyak kelakuan aneh yang ia tunjuukkan.

Sumanto juga diketahui sudah bermasyarakat dan berbaur.

Perkembangan positifnya itu berkat dukungan warga sekitar, sehingga keinginan yang ia lakukan di masa lampau tak diulangi.

Meski awalnya dulu, Sumanto sempat mendapat penolakan dari warga setempat.

Dimana mereka masih merasa takut dengan kehadiran Sumanto.

Kini Sumanto sudah bisa menjalani kehidupan baru layaknya manusia normal.

Kesukaan Sumanto selama di rumah rehabilitasi, seperti memberi makan peliharaan.

Selain itu belajar membuat batu ali atau akik.

Selain itu, ia juga rajin mengikuti pengajian yang diselenggarakan pihak panti rehabilitasi.

Bahkan, ia kerap diajak berkeliling Indonesia dalam mengisi ceramah bersama Supono.

Meski begitu, kemampuan berkomunikasi Sumanto masih kurang bisa dimengerti.

Kebiasaan lama Sumanto seperti makan cicak, kecoa, juga sudah sejak lama tidak Ia lakukan.

“Tidak, sudah tidak lagi seperti itu, makannya normal,” ujar pengasuh Sumanto di Yayasan An-Nur.

Dilansir dari Merdeka.com, ada satu momen yang membuat geleng-geleng kepala.

Sumanto pernah diberi tugas untuk mengurusi burung-burung kicau milik sang pengurus panti.

Namun, bukannya merawat burung milik Supono, Sumanto malah bikin ulah. Ia melepaskan burung-burung yang diketahui mempunyai harga cukup mahal.

Menurut Sumanto, ia melepaskan burung milik pengasuhnya itu karena merasa iba.

Ia tidak tega jika burung-burung harus terpenjara dalam sangkar dan tidak bisa menghirup udara bebas. (Sis/Put)

Sumber artikel by NKRIPOST.COM

Publish by Sam