Muadz bin Jabal, Sahabat Nabi yang Pendiam dan Paling Tahu Halal-Haram - ATA RAKYAT

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, 28 April 2023

Muadz bin Jabal, Sahabat Nabi yang Pendiam dan Paling Tahu Halal-Haram

Ilustrasi sahabat nabi yang pendiam tapi paling tahu halal-haram. Foto: Getty Images/iStockphoto/Pict Rider

ATA RAKYAT | Muadz bin Jabal al-Anshari al-Khazraji adalah sahabat nabi yang pendiam. Ia adalah seorang pemuda yang tampan rupawan, bahkan termasuk pemuda Anshar yang paling terkemuka, lemah lembut, dermawan, dan pemalu.
Hal tersebut merujuk pada Al-Wafi: Syarah Hadis Arba'in Imam an-Nawawi karya Musthafa Dieb al-Bugha dkk.

Dikatakan, Muadz bin Jabal juga merupakan sahabat nabi yang paling mengerti urusan halal haram. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Umatku yang paling mengetahui hal halal dan haram adalah Muadz."

Merujuk dari Ahmad Rofi' Usmani dalam buku Muhammad Sang Kekasih, Muadz bin Jabal lahir di Madinah sekitar 20 tahun sebelum hijrah atau sekitar 603 M. Ia mengenal Islam pertama kali melalui Mushab bin Umair yang datang ke Yatsrib karena diutus Rasulullah SAW.

Begitu mendengar seruan mengenai Islam, Muadz yang kala itu baru berusia sekitar 20 tahun langsung menyatakan keislamannya. Ia bahkan termasuk di antara 72 orang yang hadir dalam perjanjian 'Aqabah kedua yang terjadi setahun sebelum hijrah.

Ketika Rasulullah SAW telah berhijrah ke Madinah, Muadz senantiasa melewatkan hari-harinya di tempat beliau.

Di bawah bimbingan Rasulullah SAW, ia mempelajari Al-Qur'an dan hukum Islam. Oleh karena itu, ia dikenal sebagai salah seorang sahabat yang pakar di bidang ini.

Hasan Zein Mahmud dalam Nukilan Tarikh turut menceritakan kisah Muadz bin Jabal.

Muadz bin Jabal memiliki kecerdasan dan tangkas dalam berpikir. Ia memiliki ingatan yang luar biasa kuat, bahkan di antara sahabat dekat Rasulullah SAW ia memang terlihat dikaruniai kelebihan yang sangat menonjol di bidang hukum dan fiqih.

Hal itu yang menyebabkan Rasulullah SAW berkata, "Umatku yang paling tahu akan yang halal dan yang haram ialah Muadz bin Jabal".

Muadz juga memiliki ketakwaan yang tinggi, sehingga ketika ditanya Rasulullah SAW tentang hakikat keimanannya Muadz menjawab, "Tiap aku songsong datangnya pagi, aku menyangka tidak akan menemui lagi ambang sore. Dan tiap senja menjelang, aku selalu bersiap untuk tidak lagi sempat menyambut fajar berikutnya."

Kecerdasan dan imannya yang kuat membuat Rasulullah SAW sangat menyayangi Muadz bin Jabal. Kejeniusan Muadz bin Jabal di bidang fiqih menjadi lebih sempurna karena dilengkapi oleh sikap rendah hati.

Ia sering muncul dalam majelis diskusi setelah Rasulullah SAW meninggal. Meskipun Muadz bin Jabal paling muda, ia juga paling pintar, namun ia merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling pendiam.

Muadz bin Jabal hanya berbicara ketika diminta, tetapi nyari selalu menjadi rujukan akhir apabila terjadi perbedaan pendapat tentang suatu hadits di antara anggota majelis.

Sementara itu, di dalam buku Yang Merangkak Ke Surga: Sirah 60 Sahabat Rasulullah SAW karya Khalid Muhammad Khalid, menggambarkan sosok Muadz bin Jabal.

Muadz bin Jabal juga merupakan sosok yang lapang hati dan berbudi pekerti tinggi. Tidak suatu apapun yang di minta kepadanya, kecuali akan diberinya secara berlimpah dan dengan hati yang ikhas.

Ketika Rasulullah SAW wafat, Muadz bin Jabal masih berada di Yaman, semenjak ia dikirim Nabi Muhammad SAW kesana untuk membimbing kaum muslimin dan mengajarinya tentang seluk beluk agama ia menjadi seorang yang kaya raya.

Maka, Umar bin Khattab yang mengetahui hal tersebut berniat untuk meminta harta Muadz dan membaginya untuk keperluan khalifah. Tanpa menunggu jawaban dari Abu Bakar selaku Khalifah yang menjabat pada masa itu, Umar bin Khattab segera pergi ke rumah Muadz dan mengemukakan masalah tersebut.

Muadz juga merupakan seseorang yang bersih dan ia tidak memperoleh kekayaan tersebut secara tidak halal. Ia tidak memperolehnya dari dosa dan menerima barang yang syubhat.



Sumber artikel by Detikcom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here