Partai Ummat Bicara Lantang: Kami Adalah Politik Identitas - ATA RAKYAT

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Selasa, 14 Februari 2023

Partai Ummat Bicara Lantang: Kami Adalah Politik Identitas

Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi (tengah) saat penyerahan berkas pendaftaran sebagai partai politik calon peserta Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (12/8/2022). (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

ATA RAKYAT | Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi menegaskan partainya akan mengusung politik identitas Islam dalam menghadapi Pemilu 2024.

"Kami akan secara lantang mengatakan, 'Ya, kami Partai Ummat, dan kami adalah politik identitas'," ucap Ridho dalam pidatonya di pembukaan Rakernas Partai Ummat, Jakarta, Senin (13/2).

Menurut Ridho, tanpa moralitas agama, politik akan kehilangan arah. Ia pun menuding pihak sekuler yang menghendaki dipisahkannya agama dari politik.

"Kita akan jelaskan tanpa moralitas agama, politik akan kehilangan arah dan terjebak dalam moralitas yang relatif dan etika yang situasional. Ini adalah proyek besar sekularisme, yang menghendaki agama dipisah dari semua sendi kehidupan, termasuk politik," kata dia.

Lebih dalam, ia pun menyebut politik identitas merupakan politik yang sudah sesuai dengan Pancasila.

"Dengan demikian perlu dipahami sesungguhnya politik identitas adalah politik yang pancasilais," ujarnya.

Ia menyatakan Partai Ummat akan membangun perjuangannya dari masjid. Menurutnya, politik gagasan di dalam masjid tidaklah dilarang, melainkan politik provokasilah yang dilarang untuk dilakukan di masjid.

"Yang seharusnya dilarang di masjid bukanlah politik gagasan tapi politik provokasi. Keduanya sangat berbeda," kata dia.

Presiden Joko Widodo pernah menyatakan bahwa politik identitas sangat berbahaya diterapkan di Indonesia. Dia pun mengingatkan agar politik identitas tak boleh dipakai dalam pemilu.

Sejalan dengan Jokowi, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo juga mengajak semua elemen bangsa menjadikan pemilu 2024 berjalan aman dan damai. Ia berharap pemilu tidak menjadi pemecah belah kesatuan dan persatuan bangsa.

"Kita tidak boleh membiarkan berkembangnya kembali politik identitas yang dapat menyulut permusuhan serta mengancam persatuan dan keutuhan bangsa. Kalau ada yang bawa-bawa nama agama, kelompok ras, tugas kita bersama untuk segera mencegahnya," tutur Bamsoet di Jakarta, Senin (7/11/2022).


(CNN)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here