Keuchik dan perangkat desa dari enam Gampong di Kecamatan Birem Bayeun dan Rantau Selamat saat menemui Pj Bupati Aceh Timur, pada Selasa (13/12/2022). Foto, Chairul/analisaaceh.com.
ACEH TIMUR, ATA RAKYAT | Sudah menjadi kodrat kita sebagai manusia terlahir tidak sempurna, begitu juga dengan pemimpin suatu daerah , kawasan atau wilayah demikian juga pemimpin negara pasti ada kekurangannya, terutama dalam hal mensejahterakan rakyatnya dan juga dalam hal membangun sarana serta prasarana infrastruktur.
Seperti yang terjadi di kabupaten Aceh Timur masih ada daerah yang termasuk pedalaman sangat tertinggal sarana dan prasarana terutama jalan.
Sehingga, Keuchik dan sejumlah masyarakat dari enam gampong dalam Kecamatan Birem Bayeun dan Rantau Selamat, Aceh Timur, menemui Pj Bupati kabupaten setempat terkait pembangunan jalan di dua kecamatan tersebut yang luput dari perhatian pemerintah.
Melansir Analisaaceh.com, Keenam desa yang hadir yaitu Gampong Bukit Seulemak dan Blang Tualang Kecamatan Birem Bayeun. Kemudian Gampong Alue Kaul, Damar Siput, Alur Tuih dan Alur Punti Kecamatan Rantau Selamat.
Dalam audensi yang digelar pada Selasa (13/12/2022) di kantor Bupati Aceh Timur ini, para Keuchik, perangkat desa dan masyarakat turut didampingi oleh anggota DPR Aceh, Muhammad Yunus Banta dan DPRK Aceh Timur, Elma Zalmi A.Md.
Ramli, salah satu perwakilan Keuchik yang hadir mempertanyakan tentang keadaan wilayah mereka, bahwa akan sampai kapan warga dari dua kecamatan tersebut harus merasakan jalan tidak layak yang sudah puluhan tahun.
"Sampai kapan kami seperti ini, mampukah pemerintahan Aceh Timur merawat dan memperhatikan kami di dalam wilayahnya, jika tidak mampu katakan tidak mampu, serahkan kami ke wilayah Kota Langsa. Kami juga ingin anak-anak kami bisa bersekolah tanpa hambatan seperti anak yang lain," tegas Ramli.
Dirinya juga menjelaskan, masyarakat Birem Bayeun dan Rantau Selamat sudah sangat menderita selama ini, bahkan jenazah pun harus mereka gotong, ditambah dengan korban jiwa yang banyak berjatuhan akibat keadaan jalan yang sangat memprihatinkan.
"Masyarakat tidak bisa mengeluarkan hasil panen mereka, padahal itu satu-satunya sumber penghasilan utama kami. Apa kami harus mati kelaparan dulu, jika sudah seperti itu kami para Keuchik yang akan diserang oleh warga sehingga mereka sudah tidak percaya lagi kepada kami," jelasnya.
Ramli menerangkan, pihaknya selama ini sudah melakukan segala cara untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Bahkan keenam desa itu telah menganggarkan dana desa untuk perbaikan jalan, akan tetapi dana tersebut hanya cukup untuk pengerasan dan ketika musim penghujan, jalan akan kembali hancur.
"Apa yang kami videokan dan apa yang kami beritakan kepada media, hal itu kami lakukan bukan semata-mata hanya demi konten untuk dibuat-buat, tapi agar kami mendapatkan perhatian dari pemerintah," terangnya.
"Kami mohon pertolongan dan perhatian bapak Pj Bupati, saya tidak tahu jika bapak itu Pj atau bukan, yang kami tahu bapak adalah Bupati Aceh Timur saat ini, bapak adalah pemimpin kami dan kami adalah masyarakat bapak, jadi kami berharap bapak bisa perduli dengan kami, setidaknya kami pulang bisa membawa selembar surat yang ditandatangani oleh bapak dan para saksi," tutur Ramli.
Sementara itu anggota DPRA, Muhammad Yunus Banta, mengaku ikut prihatin dengan keadaan warga di wilayah Kecamatan Birem Bayeun dan Kecamatan Rantau Selamat. Dirinya meminta kepada Pj Bupati Aceh Timur untuk memberikan perhatian khusus terhadap masyarakat di dua kecamatan tersebut.
"Kepada bapak Pj, saya secara pribadi yang merupakan putra kelahiran Aceh Timur merasa sangat sedih dengan keadaan ini, saya sudah pernah ke Gampong Alur Kaul, usai pulang dari sana seminggu badan saya sakit, jadi kalau ditanya bagaimana perasaan masyarakat disana saya sangat paham," katanya.
Menurut pria yang akrab disapa Bang Banta ini, untuk membangun Aceh Timur dan khususnya Birem Bayeun dan Rantau Selamat, perlu kerjasama semua pihak dan tidak mementingkan ego politik, melainkan nurani dan kepentingan masyarakat.
"Jadi kepada bapak Pj dan seluruh anggota DPR baik dari kabupaten ataupun provinsi, mari kita hilangkan dulu masalah politik antara bersama, kita perhatikan dulu mereka yang ada disana karena ini sudah menyangkut masalah nyawa manusia dan sisi kemanusiaan kita," ujarnya.
Menyikapi permasalahan tersebut, Pj. Bupati Aceh Timur Ir. Mahyuddin, M.Si mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan tindak darurat jangka pendek, dengan menurunkan alat beras ke lokasi jalan yang hancur.
"Besok saya akan langsung turunkan alat berat untuk tindak darurat jangka pendek, sedangkan untuk perbaikan jangka panjang kita akan segera melakukannya dengan membuat plot anggaran baru nantinya, karena ini akhir tahun. Jadi di tahun 2023 akan kita laksanakan segera dengan anggaran yang baru," kata Mahyuddin yang turut didampingi Ketua DPRK Aceh Timur Fattah Fikri.***
Sumber: Analisaaceh.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar