Mahfud: Gilanya Korupsi di Negara Ini, Menoleh ke Mana Saja Ada - ATA RAKYAT

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, 31 Maret 2023

Mahfud: Gilanya Korupsi di Negara Ini, Menoleh ke Mana Saja Ada

ATA RAKYAT  - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebutkan bahwa korupsi di Indonesia terjadi di beberapa sektor. Hal itu diungkapkan Mahfud saat memberikan sambutan dalam sarasehan isu strategis “Sinkronisasi Tata Kelola Pertambangan Mineral Utama Perspektif Politik, Hukum, dan Keamanan” di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023).

 “Saudara bayangkan berapa besar korupsi dunia pertambangan ini. Nah itu pertambangan, belum kehutanan, belum perikanan, belum pertanian, apa lagi? Gilanya korupsi di negara kita ini,” ujar Mahfud.

Dalam kasus pertambangan misalnya, Mahfud mendapat informasi itu dari mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad. Video Terkini Komisi III DPR Tagih Janji Mahfud untuk Serahkan Data Rp 189 Triliun.

“Abraham Samad mengatakan kalau saja di dunia pertambangan ini kita bisa menghapus celah-celah korupsi, maka setiap kepala orang (warga) Indonesia itu setiap bulan akan mendapat uang Rp 20 juta, tanpa kerja apa pun, termasuk anak kecil,” tutur Mahfud.

Pernah suatu kali, Mahfud juga mendapatkan cerita dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bahwa ratusan kapal batu bara yang akan melakukan ekspor dicegah oleh mafia. Meskipun, Mahfud tidak menyebut siapa mafia tersebut.

Mahfud menyebutkan, dari informasi yang ia peroleh, saat itu ada 126 kapal yang ditahan dan dimintai uang untuk berangkat ke Hong Kong.

“Sekarang saudara noleh ke mana saja ada korupsi kok. Noleh ke hutan, ada korupsi di hutan, noleh ke udara, ke pesawat udara, ada korupsi di Garuda (Indonesia), asuransi ada, koperasi korupsi, semuanya korupsi. Nah, ini sebenarnya mengapa dulu kita melakukan reformasi?” kata Mahfud.

Ia pun meminta agar seluruh pemangku kepentingan bersinergi dan berkolaborasi menghilangkan ego sektoral demi menyelesaikan problematika pertambangan. “Khususnya pertambangan mineral utama yang lebih kompleks,” kata Mahfud.  (Kompas.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here