Sopir² angkot saling menyalip berebut penumpang...
Tak jauh di depan angkot yang kutumpangi seorang ibu dan 3 orang anaknya berdiri di tepi jalan...
Setiap angkot yang berhenti dan berbicara dengan si ibu, langsung melaju kembali, hal ini terus terulang berkali-kali...
Saat angkot yg kutumpangi berhenti, si ibu bertanya :
Dik, lewat terminal bis ya?”
Sopir menjawab : “Ya bu”
Si ibu tak segera naik, berkata lirih :
Tapi saya ber-4 dengan anak-anak tidak punya ongkos.”
Sambil tersenyum, sopir itu menjawab :
“ Tidak apa-apa bu, naik saja. ”.
Si ibu tampak ragu,
sang sopir mengulangi perkataannya :
“Ayo bu, naik saja, tidak apa-apa.”
Disaat angkot lain berlomba mencari penumpang mengejar setoran, sopir yang satu ini rela 4 seat kursi penumpang nya di gratiskan...
Sampai di terminal bis, 4 orang penumpang itu pun turun, dan mengucapkan terima kasih kepada sang sopir.
Namun di belakang ibu itu, ada seorang penumpang pria turun dan membayar Rp. 100.000,-
Ketika Sopir akan memberi kelebihan uang kembalian, pria itu berkata :
“Untuk Ongkosku dan 4 orang penumpang tadi... “Teruslah jadi orang baik ya dik”, kata pria tersebut kepada sopir angkot muda itu...
“Seorang ibu yg jujur...”
“Seorang sopir yg baik hati...”
“Seorang penumpang yg dermawan...”
Mereka saling mendukung dalam berbuat kebaikan...
Kejujuran seorang ibu disikapi positif oleh sang supir, kebaikan seorang supir direspon oleh seorang penumpang dermawan. Itulah hidup, yang telah dirangkai oleh maha pencipta sekalian alam, tidak pernah ada yang kebetulan. Allah telah mempertemukan komunitas orang orang yang berhati mulia, dan tidak ada kesia²an dalam berbuat kebaikan.
"Hidup ini hanya sekali dan begitu singkat, Marilah terus berbuat baik, jangan berhenti dan jangan pernah merasa lelah untuk melakukan kebajikan" (Anonim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar