Siapa yang tidak tahu lato-lato, mainan yang sedang viral belakangan ini sukses mencuri perhatian berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Kepopulerannya semakin meningkat sejak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Barat memainkannya beberapa waktu lalu ketika berkunjung ke Subang.
Ternyata mainan ini memiliki berbagai nama, seperti nok-nok, tok-tok, clackers, click-clacks, bolas, knockers dan lainnya.
Permainan ini juga ada di negara lain, bahkan diklaim berasal dari benua Amerika dan Eropa.
Permainan ini muncul sekitar tahun 1960-an dan populer di awal tahun 1970-an.
Di era 1960-an, lato-lato sempat menimbulkan kegaduhan.
Selain karena suaranya yang dianggap mengganggu, mainan ini juga kerap kali membahayakan pemainnya.
Pasalnya, luka yang ditimbulkan tidak hanya sekadar benjol saja, tetapi lato-lato juga bisa pecah menjadi serpihan tajam ketika dimainkan.
Hal ini karena pada awalnya lato-lato terbuat dari kaca.
Bahan dasar tersebut berpotensi pecah dan membentuk serpihan yang terlempar ketika dimainkan.
Dilansir dari Groovy History, Selasa (3/1/2023), setelah kejadian tersebut bahan dasar lato-lato pun diganti menggunakan plastik.
Sayangnya, lato-lato berbahan dasar plastik ternyata lebih sering pecah dibandingkan lato-lato berbahan dasar kaca.
Meski sempat sangat populer, permainan ini sempat dilarang oleh badan pengawas obat dan makanan AS (FDA) pada tahun 1966.
Dilansir dari Quartz, Selasa (3/1/2023), hal itu karena mainan tersebut mengandung 'bahan kimia, mudah terbakar, atau radioaktivitas'.
Tiga tahun kemudian, kewenangan tersebut diperluas di bawah "Child Protection and Toy Safety Act" yang melarang penjualan mainan yang dianggap berbahaya.
Meskipun lato-lato bukan makanan atau obat, tetapi yang membuat regulasi terkait keamanan mainan di AS adalah FDA.
Pada tahun 1970-an, mainan ini meluas hingga ke salah satu provinsi di Italia Utara bernama Calcinatello.
Saking populernya, di sana sampai diadakan kompetisi tahunan untuk penggemar lato-lato.
Mainan lato-lato sendiri mulai populer di Indonesia pada tahun 1990-an.
Dan per 2022 kemarin, permainan ini kembali populer di berbagai kalangan.
Kepopulerannya ini tentunya tak lepas dari media sosial.
Banyak orang yang mengunggah aktivitas bermain lato-lato di media sosial sehingga permainan ini jadi banyak dicari dan menjadi viral.
Editor: Ayahdidien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar