Piala Dunia Qatar 2022: Jerman Tersingkir dari Piala Dunia 2022 - ATA RAKYAT

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, 02 Desember 2022

Piala Dunia Qatar 2022: Jerman Tersingkir dari Piala Dunia 2022

Skuad Jerman dalam laga berhadapan dengan Jepang di Piala Dunia 2022 pada 23 November 2022.

"If you do not believe you can do it then you have no chance at all" ~Arsene Wenger~

JERMAN tersingkir dan harus pulang cepat dari Piala Dunia 2022. Kemenangan 4-2 atas Kosta Rika tak bisa menyelamatkan Tim Panser untuk melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Sekali lagi, olahraga membagikan pelajaran hidup berharga. Tak ada sesuatu yang benar-benar pasti dalam hidup. Pun, peluang terbukti tak pilih kasih, siapa pun punya kesempatan sepadan dengan usaha dan perjuangannya.

Ada pelajaran sekaligus tantangan buat kita semua dari salah satu hasil kejutan Piala Dunia 2022 ini.

Jerman, tim dengan statistik terbaik dalam sejarah Piala Dunia dari masa ke masa hingga 2022 pun terbukti bisa banget pulang kampung terlalu cepat gara-gara tim "pupuk bawang" macam Jepang.

Jerman dan Jepang ada di grup E Piala Dunia 2022 yang dari awal sudah dilabeli sebagai salah satu grup neraka hajatan ini. Bersama mereka ada tim Spanyol dan Kosta Rika.

Dari empat tim ini, Jerman dan Spanyol adalah kampiun dalam ukuran sejarah keikutsertaan di Piala Dunia sejak 1930 hingga 2022. Jerman tercatat ikut dalam 20 dari 22 Piala Dunia yang digelar dalam kurun waktu itu, sementara Spanyol 16 kali.

Jerman menjadi legenda karena 12 dari total keikutsertaannya di Piala Dunia itu menempatkannya di posisi tiga besar, lewat 13 kali lolos ke babak empat besar. 

Dari jumlah itu, empat gelar juara digenggam Jerman, yaitu pada 1954, 1974, 1990, dan 2014. Jumlah gelar Jerman di Piala Dunia hanya kalah dari Brazil yang lima kali menjadi juara.

Jerman juga empat kali menjadi runner up Piala Dunia—yaitu pada 1966, 1986, 1996, dan 2002—menjadikannya sebagai tim yang paling sering berlaga di babak final Piala Dunia, melebihi Brazil yang sejauh ini baru tujuh kali berlaga di babak final. 

Dengan hasil pulang kampung terlalu dini setelah gagal masuk babak 16 besar Piala Dunia 2022, Jerman tercatat baru tiga kali gagal lolos dari fase grup Piala Dunia. Selain pada 2022, kegagalan serupa terjadi pada 1938 dan 2018.

Adapun prestasi Spanyol memang tak segemerlap Jerman, sekalipun berbelas kali lolos ke babak utama Piala Dunia. Gelar juara Piala Dunia 2010 juga masih menjadi satu-satunya laga final yang pernah mereka lakoni.

Meski demikian, statistik Jepang di Piala Dunia—sekali lagi—tetaplah pupuk bawang dibanding dua tim nasional tadi. Jepang baru tujuh kali masuk babak utama Piala Dunia, yaitu sejak 1998.

Sejatinya pada 1938 Jepang juga punya tiket berlaga di Piala Dunia. Namun, Jepang mengundurkan diri dan posisinya digantikan Indonesia yang waktu itu masih disebut sebagai Hindia Belanda.

Hasil Jepang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 juga baru menempatkannya untuk kali keempat melewati fase grup Piala Dunia. Hingga saat ini, prestasi tertinggi Jepang di Piala Dunia adalah dua kali menempati peringkat kesembilan.

Walau langkah Jepang masihlah teramat jauh dari laga final, capaiannya menyingkirkan tim berstatistik sefantastis Jerman dari peluang melaju ke babak lanjutan Piala Dunia 2022 tetaplah pelajaran berharga.

Terlebih lagi, Jepang pun justru jadi juara grup, bukannya tim kampiun yang dari awal menjadikan grup E disebut sebagai salah satu grup neraka Piala Dunia 2022.

Kutipan Arsene Wenger di awal tulisan ini bisa pula dibaca bahwa peluang haruslah berangkat dari keyakinan tentang kemampuan melakukan terlebih dahulu. Peluang ada bila keyakinan bahwa kita juga bisa melakukannya sudah lebih dulu tertanam. 

Buat pecinta manga dan film kartun Jepang, kisah Kapten Tsubasa tentulah teramat familiar. Bahkan ketika nama Jepang tak dipandang sebelah mata di peta sepak bola dunia, cerita Kapten Tsubasa sudah penuh keyakinan dan seolah kisah nyata bahwa mereka punya juara dunia sepak bola.

Indonesia punya populasi lebih dari 280 juta jiwa. Apakah tak ada 11 talenta terbaik untuk menyepak bola bisa ditemukan dari jumlah itu untuk membawa nama Indonesia ke puncak dunia? 

Dari populasi, Jepang berpenduduk tak sampai separuh Indonesia. Data kependudukan Jepang hingga 2022 menyebut populasi Nnegeri Sakura ada di kisaran 125 juta jiwa. 

Rasanya sungguh sesak ketika sekali-sekalinya nama Indonesia dan kompetisi sepak bolanya mendunia justru karena tragedi yang merenggut lebih dari seratus nyawa, sama sekali bukan tersebab prestasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here