Duka Neymar, Kane, dan Ronaldo Saat Gagal Melaju ke Semifinal - ATA RAKYAT

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Minggu, 11 Desember 2022

Duka Neymar, Kane, dan Ronaldo Saat Gagal Melaju ke Semifinal

Pesepak bola Cristiano Ronaldo Portugal tampak sedih setelah Portugal gagal untuk mencetak gol. (Foto: REUTERS/Carl Recine)

ATA RAKYAT | Kekalahan tim-tim unggulan untuk mengamankan tiket semifinal Piala Dunia meninggalkan duka yang cukup mendalam bagi para pemainnya. Setidaknya hal itu ditampakkan oleh tiga pesepak bola kawakan, yaitu Harry Kane (Inggris), Neymar (Brazil), dan Cristiano Ronaldo (Portugal)


Kapten skuat Inggris Kane mengatakan dia harus berdamai dengan kenyataan bahwa tendangan penalti keduanya gagal merobek gawang juara bertahan Prancis dalam babak perempat final Piala Dunia, Sabtu (10/12). Akibatnya Tim Three Lions harus angkat koper lebih cepat meninggalkan Qatar.


Striker itu berhasil mengimbangi skor Tim Ayam Jantan 1:1 melalui tendangan penalti pertama yang sukses di menit ke-54. Sepakan itu juga membuat Kane berhasil menyamai rekor pemain lawas Wayne Rooney yang selama kariernya telah menyumbangkan 53 gol untuk Inggris.


Harry Kane dari Inggris dan manajer Gareth Southgate terlihat sedih setelah pertandingan karena Inggris tersingkir dari Piala Dunia. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)


Kane kemudian memiliki kesempatan untuk mengubah skor menjadi 2-2 setelah Mason Mount dilanggar pemain Les Bleus Theo Hernandez di area penalti. Namun, kali ini usahanya gagal. Tendangan penalti yang dilesakkan Kane meleset, melambung tinggi di atas mistar gawang.


Setelah wasit meniupkan peluit panjang tanda laga berakhir, Kane duduk berjongkok, dan tertunduk lesu menatap lapangan hijau sebelum akhirnya berjalan pergi meninggalkan arena sambil menangis. Bahkan pelatih Inggris Gareth Southgate ikut turun menghiburnya.


"Saya bukan tipe orang yang terlalu memikirkannya, saya mempersiapkan hal yang sama apakah saya mendapat satu atau dua penalti dalam satu pertandingan," kata Kane kepada BBC.


"Tentu saja itu (kekalahan) adalah sesuatu yang harus saya jalani dan tanggung. Namun yang bisa kita lakukan hanyalah berbangga satu sama lain dan tahu bahwa tim (kami) berada di tempat yang sangat bagus di masa depan," katanya.


Pesepak bola Prancis Olivier Giroud merayakan gold kedua dengan rekannya Raphael Varane dalam laga perempat final melawan Inggris di Stadion Al Bayt di Dhoha, Qatar, Sabtu, 10 Desember 2022. (Foto: Hannah McKay/Reuters)


Psikologis Neymar Hancur


Sementara Neymar mengatakan pada Sabtu (10/12) bahwa dia "hancur secara psikologis" atas tersingkirnya Tim Samba dari laga Piala Dunia. Brazil kalah dengan memilukan saat melakukan drama adu penalti dengan Kroasia. Neymar mengakui kekalahan kali ini lebih menyakitkan daripada kegagalan dalam laga lain sepanjang kariernya.


Prestasi pemain berusia 30 tahun itu sangat fantastis. Ia berhasil mensejajari torehan rekor gol ikon sejarah sepak bola Brazil Pele, sebanyak 77 kali untuk Tim Selecao, dalam pertandingan yang berakhir 1-1 setelah perpanjangan waktu pada Jumat (9/12).


Namun, dia tidak sempat mengeksekusi tendangan penalti dalam adu penalti yang dimenangkan Kroasia 4-2 untuk dapat melaju ke babak semifinal. Sang pelatih Brazil, Tite, tidak menempatkan Neymar sebagai eksekutor pertama dalam adu penalti tersebut.


Neymar dan Dani Alves terlihat sedih setelah Brazil kalah dalam adu penalt melawan Kroasia. (Foto: REUTERS/Hannah Mckay)


Brazil, yang menjadi salah satu tim unggulan, kini harus menunggu setidaknya empat tahun lagi untuk dapat menggondol trofi Piala Dunia keenam mereka. Kemenangan terakhir Tim Samba dalam meraih gelar juara Piala Dunia terjadi pada 2002.


"Saya hancur secara psikologis. Ini pasti kekalahan yang paling menyakitkan bagi saya, yang membuat saya lumpuh selama sepuluh menit setelah pertandingan, setelah itu saya menangis tanpa henti," kata Neymar di akun Instagramnya.


"(Kekalahan) ini akan terasa sakit untuk waktu yang sangat lama, sayangnya," tambah pemain dari klub Paris Saint-German tersebut.


Neymar dari Brazil terlihat sedih setelah tersingkir dari Piala Dunia. (Foto: REUTERS/Suhaib Salem)


Neymar mengatakan setelah Brazil tersingkir bahwa pertandingan babak perempat final melawan Kroasia tersebut adalah laga terakhir yang dimainkan untuk negaranya. Namun, legenda sepak bola Brazil Pele mendesaknya untuk "terus menginspirasi kami.”


Pele yang berusia 82 tahun itu mengatakan di Instagram bahwa dia berharap penyerang superstar tersebut akan terus bermain.


Ronaldo Berurai Air Mata


Sementara Cristiano Ronaldo meninggalkan laga Piala Dunia sambil berurai air mata pada Sabtu (10/12). Ia berjalan menyusuri lorong ganti pemain seiring dengan kandasnya impian untuk memenangkan trofi bergengsi tersebut.


Maroko meraih kemenangan tipis yang mengejutkan saat melawan Portugal dengan skor 1-0 di babak perempat final.


Cristiano Ronaldo tak dapat menyembunyikan kesedihannya saat Portugal kalah tipis saat melawan Maroko di babak perempat final Piala Dunia 2022. (Foto: REUTERS/Carl Recine)


Penyerang Portugal berusia 37 tahun itu mungkin tidak akan pernah memiliki kesempatan lagi untuk tampil di ajang Piala Dunia. Yang lebih menyakitnya, akhir cerita Ronaldo di ajang bergengsi empat tahunan itu adalah ditempatkannya ia hanya sebagai pemain pengganti saat duel melawan Maroko.


Euro 2016 adalah panggung bagi Ronaldo karena berhasil membekuk Prancis pada babak final. Sang kapten bernomor punggung 7 itu sukses menggiring Portugal untuk memenangkan turnamen tersebut, meski terpaksa ditarik keluar karena cedera saat laga final.


Piala Dunia tetap menjadi impian bagi Ronaldo dan negaranya, tetapi ambisi mereka kandas setelah menghadapi kejutan dari Tim Singa Atlas.


Pemain Portugal Cristiano Ronaldo melakukan selebrasi usai mencetak gol kedua timnya dalam pertandingan persahabatan internasional antara Portugal dan Israel di stadion Alvalade di Lisbon, Rabu, 9 Juni 2021. (Foto: AP/Armando Franca)


Keputusan pelatih Portugal Fernando Santos untuk mencadangkan Ronaldo saat berlaga melawan Swiss di fase 16 besar juga menjadi kejutan. Saat itu Portugal berhasil membungkam Swiss dengan skor 6-1. Keberhasilan tersebut membuat Santos mempertahankan komposisi timnya saat merumput melawan Maroko.


Santos memasukkan Ronaldo dan Joao Cancelo tak lama setelah jeda untuk membantu Portugal menyamai skor Maroko. Saat itu Portugal tertinggal 1-0 dengan berhasilnya gol Youssef En-Nesyri merobek gawang di menit ke-41.


Ronaldo hanya memiliki satu kesempatan untuk menembakkan gol ke gawang Maroko, tetapi kiper Yassine Bounou berhasil menggagalkannya, dan sekaligus memupuskan impian peraih penghargaan Ballon d'Or itu.



Sumber : VOA Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here