Kapten skuat Inggris Kane mengatakan dia harus berdamai dengan kenyataan bahwa tendangan penalti keduanya gagal merobek gawang juara bertahan Prancis dalam babak perempat final Piala Dunia, Sabtu (10/12). Akibatnya Tim Three Lions harus angkat koper lebih cepat meninggalkan Qatar.
Striker itu berhasil mengimbangi skor Tim Ayam Jantan 1:1 melalui tendangan penalti pertama yang sukses di menit ke-54. Sepakan itu juga membuat Kane berhasil menyamai rekor pemain lawas Wayne Rooney yang selama kariernya telah menyumbangkan 53 gol untuk Inggris.
Kane kemudian memiliki kesempatan untuk mengubah skor menjadi 2-2 setelah Mason Mount dilanggar pemain Les Bleus Theo Hernandez di area penalti. Namun, kali ini usahanya gagal. Tendangan penalti yang dilesakkan Kane meleset, melambung tinggi di atas mistar gawang.
Setelah wasit meniupkan peluit panjang tanda laga berakhir, Kane duduk berjongkok, dan tertunduk lesu menatap lapangan hijau sebelum akhirnya berjalan pergi meninggalkan arena sambil menangis. Bahkan pelatih Inggris Gareth Southgate ikut turun menghiburnya.
"Saya bukan tipe orang yang terlalu memikirkannya, saya mempersiapkan hal yang sama apakah saya mendapat satu atau dua penalti dalam satu pertandingan," kata Kane kepada BBC.
"Tentu saja itu (kekalahan) adalah sesuatu yang harus saya jalani dan tanggung. Namun yang bisa kita lakukan hanyalah berbangga satu sama lain dan tahu bahwa tim (kami) berada di tempat yang sangat bagus di masa depan," katanya.
Sementara Neymar mengatakan pada Sabtu (10/12) bahwa dia "hancur secara psikologis" atas tersingkirnya Tim Samba dari laga Piala Dunia. Brazil kalah dengan memilukan saat melakukan drama adu penalti dengan Kroasia. Neymar mengakui kekalahan kali ini lebih menyakitkan daripada kegagalan dalam laga lain sepanjang kariernya.
Prestasi pemain berusia 30 tahun itu sangat fantastis. Ia berhasil mensejajari torehan rekor gol ikon sejarah sepak bola Brazil Pele, sebanyak 77 kali untuk Tim Selecao, dalam pertandingan yang berakhir 1-1 setelah perpanjangan waktu pada Jumat (9/12).
Namun, dia tidak sempat mengeksekusi tendangan penalti dalam adu penalti yang dimenangkan Kroasia 4-2 untuk dapat melaju ke babak semifinal. Sang pelatih Brazil, Tite, tidak menempatkan Neymar sebagai eksekutor pertama dalam adu penalti tersebut.
Brazil, yang menjadi salah satu tim unggulan, kini harus menunggu setidaknya empat tahun lagi untuk dapat menggondol trofi Piala Dunia keenam mereka. Kemenangan terakhir Tim Samba dalam meraih gelar juara Piala Dunia terjadi pada 2002.
"Saya hancur secara psikologis. Ini pasti kekalahan yang paling menyakitkan bagi saya, yang membuat saya lumpuh selama sepuluh menit setelah pertandingan, setelah itu saya menangis tanpa henti," kata Neymar di akun Instagramnya.
"(Kekalahan) ini akan terasa sakit untuk waktu yang sangat lama, sayangnya," tambah pemain dari klub Paris Saint-German tersebut.
Pele yang berusia 82 tahun itu mengatakan di Instagram bahwa dia berharap penyerang superstar tersebut akan terus bermain.
Ronaldo Berurai Air Mata
Sementara Cristiano Ronaldo meninggalkan laga Piala Dunia sambil berurai air mata pada Sabtu (10/12). Ia berjalan menyusuri lorong ganti pemain seiring dengan kandasnya impian untuk memenangkan trofi bergengsi tersebut.
Maroko meraih kemenangan tipis yang mengejutkan saat melawan Portugal dengan skor 1-0 di babak perempat final.
Penyerang Portugal berusia 37 tahun itu mungkin tidak akan pernah memiliki kesempatan lagi untuk tampil di ajang Piala Dunia. Yang lebih menyakitnya, akhir cerita Ronaldo di ajang bergengsi empat tahunan itu adalah ditempatkannya ia hanya sebagai pemain pengganti saat duel melawan Maroko.
Euro 2016 adalah panggung bagi Ronaldo karena berhasil membekuk Prancis pada babak final. Sang kapten bernomor punggung 7 itu sukses menggiring Portugal untuk memenangkan turnamen tersebut, meski terpaksa ditarik keluar karena cedera saat laga final.
Piala Dunia tetap menjadi impian bagi Ronaldo dan negaranya, tetapi ambisi mereka kandas setelah menghadapi kejutan dari Tim Singa Atlas.
Santos memasukkan Ronaldo dan Joao Cancelo tak lama setelah jeda untuk membantu Portugal menyamai skor Maroko. Saat itu Portugal tertinggal 1-0 dengan berhasilnya gol Youssef En-Nesyri merobek gawang di menit ke-41.
Ronaldo hanya memiliki satu kesempatan untuk menembakkan gol ke gawang Maroko, tetapi kiper Yassine Bounou berhasil menggagalkannya, dan sekaligus memupuskan impian peraih penghargaan Ballon d'Or itu.
Sumber : VOA Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar