TERJEBAK: Mobil penumpang umum jenis L-300 terjebak banjir setelah nekat menerobos banjir di jembatan perbatasan Gampong Kliet – Beurandang, Ranto Peureulak, Aceh Timur, Senin (7/11). Waspada/Ist.
Setelah longsor dengan kedalaman 15 meter terjadi di Kecamatan Pining, Kab. Gayo Lues, kini giliran banjir merendam sejumlah titik hingga memutuskan arus transportasi di jalan lintas provinsi, persisnya di Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Minggu (6/10) sore.
Dampaknya, dua kecamatan di daerah itu menjadi terkurung. Bahkan stok logistik warga juga mulai menipis. Berdasarkan data statistik, jumlah masyarakat di Kecamatan Serbajadi mencapai 6.977 jiwa. Sedangkan di Kecamatan Peunaron mencapai 10.186 jiwa. Total keseluruhan warga di dua kecamatan tersebut mencapai 17.163 jiwa.
“Kecamatan Peunaron dan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, saat ini terkurung, karena salah satu jembatan di jalan lintas provinsi persisnya di Gampong Beurandang – Kliet, Ranto Peureulak, tergenang dengan ketinggian air diatas 1,5 meter,” kata Camat Peunaron, Darkasyi SE, kepada Waspada, Senin (7/11).
Dikatakannya, saat itu dirinya hendak mengangkut bantuan sembako yang diambil dari Dinas Sosial ke Peunaron, namun karena kondisi banjir dan jalan lintas tergenang, sehingga bantuan tersebut harus dilansir secara berangsur.
“Kita tidak bisa lewat, karena air di atas jembatan lebih 1,5 meter. Mudah-mudahan cepat surut, karena masyarakat di beberapa titik di Peunaron, sudah mengungsi dan membuka dapur umum,” ujar Darkasyi.
Safrizal, tokoh masyarakat Ranto Peureulak, mengatakan, salah satu mobil penumpang jenis L-300 terjebak banjir di jembatan perbatasan Gampong Kliet – Beurandang, karena nekat menerobos banjir.
“Ada mobil penumpang umum dari Lokop (Serbajadi) ke Peureulak, nekat menerobos banjir. Namun tiba-tiba terjebak dan mobilnya rusak,” kata Safrizal, seraya mengaku, seluruh penumpang dievakuasi dan diselamatkan warga dengan menggunakan rakit yang dibuat dari drum.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, Ashadi SE MM, dikonfirmasi Waspada, membenarkan salah satu jembatan yang sedang dibangun dalam kondisi tergenang, sehingga arus transportasi lumpuh total. “Ada rakit yang dibuat untuk melansir kebutuhan pokok warga, tapi sifatnya darurat,” sebutnya.
Sumber Waspada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar