Kepala Kejaksaan Negeri Pidie Jaya Bersama Ketua IAD Peduli Anak Gizi Buruk Dan Bibir Sumbing (Labiokisis) - ATA RAKYAT

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, 04 November 2022

Kepala Kejaksaan Negeri Pidie Jaya Bersama Ketua IAD Peduli Anak Gizi Buruk Dan Bibir Sumbing (Labiokisis)

Pidie Jaya, ATA RAKYAT - Seorang anak penderita gizi buruk dan bibir sumbing (Labiokisis) Almaira Az Zahra telah dievakuasi ke RSUD Kabupaten Pidie Jaya untuk dirawat dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Rabu 03 November 2022 pukul 09.30 WIB.

Kepala Kejaksaan Negeri Pidie Jaya, Okatrio Hartawan Achmad, S.H., M.H. bersama Ny. Iffah Oktario beserta staf dan didampingi oleh Kadinkes dan KB, bapak Eddy Azwar, SKM,M.Kes. dan direktur RSUD Pidie Jaya dr. Fajriman, Sp.S, M.Si., Med., menjenguk Almaira Az Zahra sebagai bentuk kepedulian dan sebagai bentuk perwujudan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) terhadap anak penderita Gizi Buruk Dan Bibir Sumbing (Labiokisis).

Balita penderita Gizi Buruk & Labiokisis Almaira Az Zahra, lahir 13 Juli 2022 berasal dari Gampong Mulieng Kec. Meureudu, Kab. Pidie Jaya, merupakan Anak ke 3 dengan usia 3 Bulan 20 Hari, berat badan saat ini hanya 3 Kg, yang seharusnya memiliki berat badan 6 Kg, tinggi badan 51 cm anak dari pasangan suami isteri Mudawali dan Hanifah, terdianosa Almaira Az Zahra menderita Gizi Buruk dan Meningitis serta Labiokisis.

Hasil kunjungan serta pantauan pada hari Rabu tanggal 03 November 2022, oleh Kepala Kejaksaan Negeri Pidie Jaya, Okatrio Hartawan Achmad, S.H., M.H., beserta staf dan didampingi oleh Kadinkes dan KB, bapak Eddy Azwar, SKM,M.Kes. terhadap kondisi  Almaira Az Zahra, pada tanggal 26 September 2022 telah dilakukan pemeriksaan di RSUD dengan hasil agar dilakukan operasi bibir sumbing, namun berat badan pada Almaira Az Zahra tersebut belum mencukupi untuk tindakan operasi, karena kondisi pasien harus minimal 10 kg, sedangkan Almaira Az Zahra hanya memiliki berat badan 2,9 kg, hal tersebut dikarenakan kurangnya daya hisab pada anak tersebut.

Ibu dari Almaira menyampaikan kendala dalam menyusui adalah daya hisap bayi tidak maksimal seperti anak normal, daya hisap yang tidak kuat dan asi yang merembes keluar itu menjadi salah satu penyebab tidak normalnya berat badan si anak.

Selanjutnya pada anak tersebut telah dilakukan pemantauan oleh tenaga Pelaksana Gizi dan memberikan konseling dan edukasi kepada si ibu untuk memahami posisi menyusui dengan benar untuk tetap melanjutkan pemberian ASI.

Pihak RSUD Pidie Jaya berpesan agar tetap memberikan nutrisi yang lengkap dan harus betul-betul didampingi oleh pihak dari keluarga dan rumah sakit agar nantinya si anak kembali tumbuh normal serta memberikan pembekalan ilmu kepada orang tua anak cara penanganan yang baik. kegiatan tersebut selesai dilaksanakan pukul 12.00 Wib. dan terlaksana dengan lancar.//Iqbl**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here